Walpaper LINUX

on Sabtu, 23 Mei 2009

















Wolfram Alpha Vs Google

on Rabu, 20 Mei 2009


LONDON - Wolfram Alpha adalah mesin pencari baru yang bisa merombak cara kita menggunakan website. Sebagai pesaing baru Google, kemampuannya sering dibanding-bandingkan dengan seniornya.

Sejak peluncurannya pekan lalu, jutaan pengguna website penasaran ingin menjajal kemampuan mesin pencari baru teranyar ini.

Stephen Wolfram, pembuat website ini mengatakan pada 24 jam pertama Wolfarm Alpha memulai kehidupan onlinenya, dia telah menerima sekira 10.000 pesan feedback dari para pengguna.

"Feedback yang mereka kirimkan sangat bermanfaat dan menghibur. Mereka memberikan banyak saran bagi kemajuan Wolfarm Alpha di masa yang akan datang," ujarnya seperti yang dikutip dari Telegraph, Selasa (20/5/2009).

Beberapa tim analis berupaya membandingkan Wolfarm Alpha dengan Google untuk mengetahui kemampuan penting yang sering dibandingkan diantara keduanya.

Berikut adalah lima perbandingan Wolfarm Alpha dengan Google:

1. Perkiraan cuaca

Wolfram Alpha: Wolfarm Alpha yang mempresentasikan hasil pencarian secara grid-style nampak kurang memuaskan visual sebagaimana yang dilakukan Google. Namun Wolfarm Alpha menghadirkan informasi terkini mengenai temperatur, kondisi, kecepatan angin dan kelembaban relatif. Bahkan dilengkapi pula dengan data historis cuaca yang terjadi pada hari yang sama di tahun yang berbeda di masa lampau.

Google: Dengan hasil pencarian sebanyak 4.340.000, Google juga menyediakan sekilas laporan cuaca di daerah tertentu lengkap dengan data temperatur dan ramalan cuaca tiga hari ke depan.

Mana yang lebih baik? untuk penggunaan praktis, Google menang dalam hal ini. Sedangkan Wolfram Alpha memiliki kelebihan dalam menyediakan kata historis cuaca.

2) Berapakah 46 km per jam dalam hitungan kaki per detik?

Wolfram Alpha: Hasil dari Wolfram Alpha memberitahukan bahwa 46km per jam setara dengan 41,92 kaki per detik. Informasi ini sangat membantu kita dalam mengetahui kecepatan dalam meter per detik, mil per menit bahkan dalam satuan knot.

Google: Meski Google dapat melakukan banyak tugas konversi dan penghitungan hanya dengan mengetikkan 1,8m in ft misalnya, namun Google harus mengakui keunggulan Wolfarm Alpha dalam hal ini. Jika pengguna ingin mendapatkan jawaban pertanyaan seperti ini secara tepat melalui Google, harus menghindari pengetikkan akronim. Sedangkan Wolfarm Alpha bisa melakukan hal ini lebih baik.

3) Plot Ai(x)

Wolfram Alpha: Ketika mengetikkan kalimat ini, analis sendiri tidak tahu maksud pertanyaan ini. Namun Wolfarm Alpha merespon dengan menampilkan dua grafik yang diyakini merupakan sense of mathematic yang jenius yang dimiliki oleh Wolfarm Alpha.

Google: Bagaimana dengan Google? mesin pencari ini menyediakan sebanyak 674.000 hasil pencarian yang tak berguna. Nyatanya, untuk hal ini Wolfarm Alpha bisa lebih tanggap dan jenius dalam merespon pertanyaan-pertanyaan sulit semacam ini.

4) Karakter dalam Star Wars

Wolfram Alpha: Mesin pencari ini merespon pertanyaan dengan jawaban Spock-like, nampaknya Wolfarm Alpha sendiri nampak tidak yakin dengan jawaban yang dihasilkan dalam mesin pencarian.

Google: Hasil pencarian teratas pada Google menampakkan link ke halaman situs Wikipedia yang menampilkan detaiol informasi karakter dalam Star Wars. Pencarian ini menambah keunggulan Google.

5) Gunung tertinggi

Wolfram Alpha: Secara mengejutkan, tidak menampakkan hasil apa-apa pada pencarian ini. Rupanya terjadi error input bahasa pada bar pencarian. Ketika diganti dengan kalimat yang benar, barulah Wolfarm Alpha menampilkan hasil pencarian lima gunung tertinggi. Namun dapat dilihat bahwa Wolfarm Alpha tidak memiliki kemampuan koreksi input bahasa otomatis.

Google: Sebaliknya, seperti yang telah diprediksi sebelumnya, Google lebih tanggap mengoreksi kesalahan input kalimat. Secara otomatis Google menghadirkan daftar 100 gunung tertinggi lengkap dengan data ketinggian, titik koordinat, dan kelengkapan data penunjang lainnya yang lebih komprehensif.

Hadang Windows, Intel Siap Rilis Mobilin 2.0


CALIFORNIA - Intel bermaksud menghentikan laju Windows yang makin merajalela di netbook, dengan menciptakan sebuah platform peranti lunak yang dikhususkan untuk netbook yang berbasis linux.

Melalui kehadiran Moblin 2.0 yang kini masih dalam versi beta, Intel berharap bisa menghadirkan netbook open source yang semakin murah, dan tentunya mampu berjalan di kartu chip mereka yang memang khusus dihadirkan untuk netbook yaitu, Intel Atom.

PC World, Rabu (20/5/2009), melansir kalau Moblin yang sudah dikembangkan 2007 lalu itu dapat menjadikan netbook yang berbasis open source bekerja maksimal. Sebab, Mobilin 2.0 yang sudah ditunjang Intel Atom, membuat pengguna open source bisa menikmati kenikmatan juga di netbook, bahkan juga di Mobile Device Advance (MID). Karena memang, Intel Atom mampu membuat sisi antarmuka menjadi sederhana dan meningkatkan daya fitur yang ada.

Moblin dikembangkan berdasarkan platform Gnome Mobile dan diperkaya dengan teknologi open source Intel seperti Clutter, GUPnP, dan teknologi khusus Intel Atom. Nantinya kemampuan Moblin akan tersinkronisasi dengan berbagai device, konektifitas dengan web service, dan web rendering component akan ditingkatkan.

Kipas Angin USB dari Apple

on Selasa, 19 Mei 2009


CALIFORNIA - Jika Apple merilis produk software dan produk gadget terbaru mungkin sudah tidak asing lagi kedengarannya. Namun apa jadinya jika nama Apple digunakan untuk sebuah kipas angin? tentu orang akan penasaran ingin mengetahui spesifikasi dan bentuknya.

Seolah tak ingin melepas identitasnya yang menggunakan salah satu nama buah-buahan yaitu buah apel, kipas angin ini pun sengaja dihadirkan dalam bentuk buah tersebut. Namun sejatinya, perangkat kipas angin berbentuk buah apel ini tidak berasal dari perusahaan pembuat iPod dan iPhone tersebut.

Tak peduli apakah Anda penggemar berat perusahaan pembuat iPod Apple atau penyuka "Apple" dalam arti sesunguhnya. Kipas angin ini nampaknya bisa sekaligus menjadi pelengkap identitas bagi para "fans Apple".

Sekilas mungkin tidak ada lagi yang istimewa dari kipas angin ini. Namun Apple nampaknya ingin memanjakan dan memberikan kenyamanan bagi para pengguna komputer.

Seperti yang dilansir dari Gadget 4 All, Rabu (15/4/2009), kipas angin yang digerakkan dengan sumber energi dari USB ini dapat mendatangkan hawa sejuk ketika Anda berlama-lama di depan komputer. Paket kipas angin ini sudah termasuk dengan kabel USB.

Namun jika tidak sedang menyalakan komputer pun, Anda bisa menghidupkannya dengan empat buah baterai AAA. Layaknya kipas angin standar pada umumnya, terdapat tombol on dan off untuk mematikan dan menghidupkan kipas angin.

Mungkin satu hal yang membuatnya menarik adalah karena bentuk dan tampilan warna yang atraktif. Dengan berat 230 gram dan ukuran 180 x80x80, kipas angin Apple hadir dengan tiga varian warna yaitu merah, hijau dan oranye.